BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
PENGAWET
1. Pengertian
Pengawet adalah bahan
tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.Pengawet Pangan adalah cara yang dilakukan untuk menghambat proses fermentasi
agar suatu pangan dapat bertahan lebih lama. Dan biasanya pengawet pangan
merupakan suatu bahan pangan yang sudah siap untuk dicampurkan dengan makanan
yang akan di awetkan. Seperti yang dijelaskan oleh Ueke Riadi (2003:4) bahwa
Pengawet pangan adalah upaya untuk mencegah, menghambat pertumbuhan mikroba
yang terdapat dalam pangan.
2. Jenis
Pengawet Organik : Zat pengawet organik
yang masih sering dipakai adalah sulfit, hydrogen peroksida, nitrat dan nitrit
Pengawet Anorganik : Zat pengawet
organik lebih banyak dipakai dari pada yang anorganik karena bahan ini lebih
mudah untuk dibuat. Bahan organik lebih banyak digunakan baik dalam bentuk asam
maupun dalam bentuk garam. Zat kimia yang sering dipakai sebagai bahan pengawet
adalah asam sorbat, asam propionate, asam benzoat, asam asetat dan epeksida4
3.
Dosis
Asam
Benzoat /Benzoic Acid Dosis 1g/kg adonan
·
Sodium
Benzoat/Pengawet Dosis 1g/kg adonan
·
Asam
Propionat(Propionic Acid) Dosis 2g/kg (untuk roti)
·
Belerang
Dioksida Dosis 500mg/kg
Ada bahan pengawet yang legal karena menurut
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam kadar tertentu aman di gunakan
sebagai bahan tambahan dalam makanan.
Namun, jika dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan tersebut tetap
rawan menimbulkan gangguan kesehatan. Terlebih, ada beberapa pengawet yang
statusnya masih syubhat seperti nisin dan potasium nitrat. Hal ini terkait
dengan media fermentasi dan asal bahannya.
ANTI OKSIDAN
1.
Pengertian
Antioksidan
merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini
secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah
teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah.
Antioksidan juga dapat didefinisikan sebagai
senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen
reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari
metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya
2.
Fungsi
Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan
yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi
utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat
memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau
mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*)
tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida.
Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder
antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme
diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida
ke bentuk lebih stabil.
3.
Jenis
a. 1. Sintetis
Diantara beberapa contoh antioksidan
sintetik yang diijinkan untuk makanan, ada lima antioksidan yang penggunaannya
meluas dan menyebar diseluruh dunia, yaitu Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil
Hidroksi Toluen (BHT), propil galat, Tert-Butil Hidoksi Quinon (TBHQ) dan
tokoferol.
Di antara antioksidan tersebut, TBHQ
dikenal sebagai antioksidan paling efektif untuk lemak dan minyak, khususnya
minyak tanaman karena memiliki kemampuan antioksidan yang baik pada
penggorengan tetapi rendah pada pembakaran.
b. 2. Alami
Antioksidan alami digolongkan menjadi
antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim dihasilkan oleh tubuh yaitu
berupa superoxide dismutase (SOD), glutation peroxidase, dan katalase.
Antioksidan vitamin di dapatkan dari bahan makanan yang berupa buah dan
sayur. Antioksidan vitamin ini yaitu alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten
(vitamin A), dan asam askorbat (vitamin C).
4.
Dampak
Proses
penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan
pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan
tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh
stress oksidatif.
Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah
oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal
bebas atau reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan kerusakan
seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari
makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.
Kekurangan
zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang
terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.
5.
Dosis
ADI
dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat
badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Satuan
ADI adalah mg bahan tambahan makanan per kg berat badan.
Untuk
menghitung batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan, digunakan rumus
sebagai berikut :
BPM = ADIxB x1.000
/ K (mg / kg)
Di mana BPM =
batas penggunaan maksimum (mg/kg)
B = berat
badan (kg)
K = konsumsi
makanan (gr)
ANTI KEMPAL
A.
Pengertian
BTP Anti
Kempal adalah BTP yang dapat mencegah mengempalnya (menggumpalnya) pangan yang
berupa serbuk seperti tepung atau bubuk. Termasuk dalam BTP anti kempal adalah
Aluminium Silikat, Kalsium Aluminium Silikat dan Kalsium Silikat. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan
Pangan, yang dimaksud dengan antikempal adalah bahan tambahan pangan yang dapat
mencegah mengempalnya pangan berupa serbuk juga mencegah mengempalnya pangan
yang berupa tepung.
Bahan
tambahan pangan ini biasanya ditambahkan
pada makanan yang berbentuk serbuk misalnya garam meja, susu bubuk, tepung terigu, gula pasir
atau merica bubuk dan bumbu lainnya agar bahan tersebut tidak mengempal dan
mudah dituang dari wadahnya.
Peranannya di dalam pangan tidak secara
langsung, tetapi terdapat di dalam bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
makanan seperti susu bubuk, tepung terigu, gula pasir, dsb
Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722/MENKES/PER/ IX/88, anti kempal dapat
mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh bahan anti kempal:
Aluminium
silikat
Kalsium
aluminium silikat (garam meja)
Magnesium
oksida
Kalium
ferrosianida
Kalsium
silikat
Alumunium
kalsium silikat
Magnesium
stearat
B.
Tujuan Penggunaan
Secara garis besar tujuan utama penambahan
antikempal adalah untuk mencegah mengempalnya pangan yang berupa serbuk atau
tepung dan memudahkan bahan pangan dicurahkan dari wadahnya.
C.
Fungsi
Fungsi
anti kempal adalah senyawa anhidrat yang dapat mengikat air tanpa menjadi basah
dan biasanya ditambahkan ke dalam bahan pangan yang bersifat bubuk atau
partikulat seperti garam meja, campuran
kering (dry mixes), dan lain-lain. Tujuan penambahan antikempal ini
adalah untuk mencegah terjadinya penggumpalan dan menjaga agar bahan tersebut
tetap dapat dituang/dicurahkan dari wadahnya.
Antikempal dapat dimetabolisme dalam
tubuh atau tidak menunjukkan akibat keracunan pada tingkat penggunaan yang
tepat, akan tetapi adanya ferrosianida dalam golongan antikempal dapat
membahayakan jika dikonsumsi.
D.
Karakteristik
Secara garis besar karakteristik antikempal adalah :
1. Berupa senyawa anhydrous yang dapt
menyerap air tanpa menjadi basah .
2.
Antikempal harus mudah dicurahakan.
3.
Berupa bahan organic alami yang tidak
dalam keadaan bentuk Kristal penuh.
4.
Dapat dibuat dalam keadaan yang
diperlukan dengan perlakuan fisik.
E.
Mekanisme Kerja
Antikempal merupakan senyawa anhydrous yang dapat menyerap
air tanpa menjadi basah. Bahan tersebut ditambahkan kedalam produk berupa
granula atau bubuk yang mempunyai sifat higroskopis .misalnya garam meja, lada
bubuk, bubuk untuk pembuatan roti dan lain sebagainya. Secara umum antikempal
dapat berfungsi karena mudah menyerap air dengan melapisi partikel-partikel
bubuk yang menyebabkan penolakan penyerapan air atau bubuk atau karena bahan
tersebut tidak dapat larut dalam air.
Antikempal dapat berupa garam anhydrous atau zat yang dapat
menyerap air karena pengikatan dipermukaan, tetapi dia sendiri mudah dicurahkan
atau dapat dibuat dalam keadaan yang dapat dibuat dalam keadaan yang diperlukan
dengan perlakuan fisik.
Banyaknya garam anhydrous bersifat polimorfi, yaitu dapat
barada dalam beberapa bentuk Kristal. Pada keadaan ini zat tersebut menyimpan
energy yang rendah dengan ikatan antar atom yang kuat .keadaan tersebut berubah
pada waktu terjadi perubahan dari suatu bentuk Kristal ke bentuk Kristal yang
lain.
Bahan-bahan antikempal kebanyakan mengandung logam
alkali(kalium dan natrium), alkali tanah (magnesium dan kalsium), alumuniun
dengan anion-anion silikat , dan fosfat. Sehingga untuk analisisnya dilakukan
analisis terhadap kation-kation dan anionya.Metode analisis yang digunakan
adalah gravimetric dan titrimetri.
F.
Penggolongan
Menurut daftar WHO lebih dari 20 zat yang dapat digunakan
sebagai antikempal, dan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Garam-garam
asam lemah rantai panjang, yaitu garam-garam miristat, palmitat dan stearat.
Yang diizinkan untuk digunakan adalah garam-garam aluminium, ammonium.
b) Kalsium
fosfat.
c) Kalium
dan natrium ferrosianida.
d) Magnesium
oksida.
e) Garam-garam
silikat dari aluminium, magnesium, kalsium dan campuran garam kalsium
aluminium.
Senyawa golongan 1, 2, dan 3 dapat membentuk hidrat.Kelompok
4 dan 5 dapat menyerap air.Magnesium oksida dan garam-garam silikat harus
disiapkan khusus untuk memperoleh bentuk yang dapat menyerap air.
Garam-garam kalsium dan magnesium asam lemah rantai panjang
(diproses dari lemak sapi).Banyak digunakan sebagai antikempal pada bubuk
sayuran kering, garam dapur, bubuk campuran garam dapur dengan bawang dan
lain-lain.Kalium srearat bersifat tidak larut dalam air, tetapi tidak dapat
melekat dengan baik pada partikel bubuk sehingga dapat mendorong penolakan pada
air.
Kalsium stearat digunakan untuk mencegah penggempalan bubuk
pembuatan roti (sampai 0,5%), garam meja (sampai 2%) dan dalam beberapa jenis
pangan lainnya. Kalsium stearat yang digiling halus dapat menyerap air sampai
2,5 kali beratnya, sedangkan sifatnya yang mudah dicurahkan tetap. Kecuali
dapat menyerap air, kalsium silikat dapat menyerap minyak dan beberapa jenis
senyawa organic nonpolar.Sifat-sifat ini banyak dimanfaatkan untuk
mempertahankan sifat kemudahan curahan bubuk adonan kering dan beberapa bubuk
bumbu-bumbu atau bubuk rempah-rempah yang mengandung minyak esensial bebas.
Dikalsium fosfat , dimagnesium fosfat , dan campuran
alumunium fosfat , trikalsium fosfat dapat digunajan untuk mencegah penggempaln
bubuk bumbu penyedap. Trikalsium fosfat digunakan dalam bubuk minuman sebanyak
kurang lebih 1%. Anti kempal lain yang umum digunakan dalam industry pangan
adalah natrium silikoaluminat, magnesium silikat, dan magnesium karbonat.
Semuanya tidak larut dalam air, tetapi dapat menyerap air dengan kemampuan yang
berbeda-beda.
G.
Persyaratan
Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan
Pangan, persyaratan untuk antikempal dapat dilihat pada Tabel 9.3.
Tabel
9.3. Persyaratan Antikempal
No
|
Nama
BTP
|
Jenis Bahan Pangan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
1
|
Aluminium silikat
|
1.
Susu bubuk
2.
Krim bubuk
|
0 g/kg,
tunggal atau campuran dengan antikempal lain
1 g/kg,
tunggal atau campuran dengan antikempal lain
|
2
|
Kalsium aluminium silikat
|
1.
Garam meja
2.
Serbuk garam dengan bubuk rempah
atau bumbu merica
3.
Dektrosa bubuk (tanpa pati) gula
bubuk (tanpa pati)
|
10
g/kg
20
g/kg
15
g/kg, tunggal atau campuran dengan antikempal lain
|
3
|
Kalsium silikat
|
1.
Lihat kalsium aluminium silikat
2.
Susu bubuk
3.
Krim bubuk
|
Lihat
kalsium aluminium silikat
10
g/kg, tunggal atau campuran dengan antikempal lain
1 g/kg, tunggal atau campuran
dengan antikempal lain
|
4
|
Magnesium
karbonat
|
Lihat kalsium silikat
|
Lihat kalsium silikat
|
5
|
Magnesium oksida
|
Lihat
aluminium silikat
|
Lihat
aluminium silikat
|
6
|
Magnesium silikat
|
Lihat
kalsium aluminium silikat
|
Lihat kalsium
aluminium silikat
|
7
|
Miristat, palmiat dan sterat dalam bentuk garam dengan Al,
Ca, Na, Mg, K, NH4
|
1. Dekstrosa
bubuk (tanpa pati); Gula bubuk (tanpa pati)
2. Kaldu
bubuk
|
15
g/kg, magnesium stearat tunggal atau campuran dengan antikempal lain
15
g/kg, garam Al, Ca, Mg stearat, tunggal atau campuran dengan silicon dioksida
dan Ca fosfat
|
8
|
Natrium alumino silikat
|
1.
Garam meja
2.
Serbuk garam atau bumbu; merica
3.
Kaldu bubuk
4.
Serbuk garam dengan rempah atau
bumbu; merica
5.
Susu bubuk
6.
Krim bubuk
|
10
g/kg
15
g/kg, tunggal atau campuran dengan antikempal lain
15
g/kg, tunggal atau campuran dengan kalsium stearat dan kalsium fosfat
5 g/kg
10
g/kg, tunggal atau campuran dengan antikempal lain
1
g/kg, tunggal atau campuran dengan antikempal lain
|
9
|
Trikalsium fosfat
|
1.
Lihat kalsium aluminium silikat
2.
Kaldu bubuk
|
Lihat
kalsium aluminium silikat
15 mg/kg, tunggal atau campuran dengan garam stearat dan
silicon dioksida
|
10
|
Trimagnesium fosfat
|
Lihat aluminium silikat
|
Lihat aluminium silikat
|
Bahan anti kerak dan
antikempal yang diijinkan adalah :
No
|
Nama
Bahan
|
Penggunaan
Dalam Pangan
|
Ukuran
Maksimum Yang Diijinkan
|
1
|
Alumunium
Siklat
|
susu
dan Krim Bubuk
|
1
gr/kg
|
2
|
Kalsium
Alumunium Silikat
|
Serbuk
Garam dengan Rempah dan Merica
|
20
gr/kg
|
Gula
Bubuk
|
15
gr/kg
|
||
Garam
Meja
|
10
gr/kg
|
||
3
|
Magnesium
Karbonat
|
Sama
seperti Kalsium Silikat
|
|
4
|
Magnesium
Oksida dan Magnesium Silikat
|
Sama
seperti Alumunium Silikat
|
|
H.
Contoh
Bahan-bahan makanan yang tergolong
bahan anti kempal di antaranya:
a. Aluminium
Silicate (Aluminium silikat)
b. Calcium
Aluminium Silicate (Kalsium aluminium silikat)
c. Calcium
Silicate (Kalsium silikat)
d. Magnesium
Carbonate (Magnesium karbonat)
e. Magnesium
Oxide (Magnesium oksida)
f.
Magnesium Silicate Magnesium
silikat
g. Sodium
Alumino Silicate (Natrium alumino silikat)
h. Myristic
Acid, Palmitic Acid and Stearic Acid (Miristat, palmitat
dan stearat)
i.
Silicon Dioxide amorpus (Silikon
Dioksida Amorf)
j.
Cacium Phospate, Tribasic (Trikalsium
fosfat)
k.
Magnesium Phospate, Tribasic (Trimagnesium
fosfat)
Contoh lain :
Magnesium
oksida
ü Sumber
:batuan yang telah berubah akibat tekanan dan panas dan secara komersial dibuat
dengan biji magnesia. Secara khusus dibuat dalam bentuk baik yang mampu
mengabsorbsi air.
ü Fungsi :
antikempal, basa.
ü Efek :
tidak diketahui.
ü A.D.I :
tidak ada batasan.
ü Tipe
produk : beberapa produk coklat.
Kalium
ferrosianida
ü Sumber
: dibuat dalam skala komersial sebagai hasil purifikasi batubara.
ü Fungsi :
antikempal, khususnya dalam garam meja. Biasanya untuk menghilangkan kelebihan
logam khususnya besi dan tembaga.
ü Efek
: karena besi dan sianida teikat sangat kuat maka tingkat tosisitasnya sangat
rendah. Namun demekian ferrosianida seperti halnya dengan nitrat dan nitrit,
adalah metahaemoglobonat yang berarti bahwa ferrosianida mampu mengkonversi
haemoglobin dalam sel darah merah dari ferro menjadi ferri.Dalam keadaan ferri,
haemoglobib tidak manpu mentraspor oksigen.
ü A.D.I. :
0-0,025 mg/kg berat badan (dihitung sebagai natrium ferrosianida).
ü Tipe
produk : beberapa produk anggur.
Kalsium
silikat
ü Sumber :
secara alamiah terdapat sebagai penggotor batu kapur yang dikenal sebagai woolastonit.
Perbedaan bentuk kalsium silikat tegantung pada persentase air Kristal. Secara
komersial, kalsium silikat dibuat dari gamping dan tanah diatom pada kondisi
yang sangat terkontrol. Sebagai antikempal yang efektif , silikat
terhidrat harus diendapkan dan dikeringkan untuk memastikan material aktif yang
akan menarik uap air.
ü Fungsi :
antikempal, dalam farmasi sebagai antacid.
ü Efek :
tidak ada efek yang merugikan yang dilaporkan.
ü A.D.I. :tidak
terbatas.
ü Tipe
produk : garam, gula, beras, permen karet.
Alumunium
natrium silikat
ü Sumber
:secara alami dalam mineral, dikenal sebagai analcit dan natrolit. Dibuat
secara sintetik melalaui proses yang diawali dengan kuarsa dan gibbsite.
ü Fungsi
: antikempal.
ü Efek :
garam alumunium dapat diabsorbsi dari usus dan dipekatkan dalam berbagai
jaringan manusia, termasuk tulang, parathyroid dan otak. Alumunium telah
menunjukkan neurotoksik (merusak syaraf) pada kelinci dan kucing dan pada
konsentrasi yang tinggi terdekteksi dalam jaringan otak pasien dengan sakit
Alzheimer (senile damatian). Beberapa laporan telah menyarankan bahwa alumunium
yang tinggi akan berbahaya bagi beberapa pasien sakit tulang atau perusakan
ginjal.
ü A.D.I.
: tidak terbatas.
ü Tipe
produk : mie instan, garam, nonkreamer
kering, permen karet, serbuk cokelat, dan serbuk susu.
Alumunium
kalsium silikat
ü Sumber :
dalam mineral, dikenal sebagai seolecit dan haeulandit.
ü Fungsi
: antikempal
ü Efek
: garam alumunium dapat diabsorbsi dari usus dan dipekatkan dalam berbagai
jaringan manusia, termasuk tulang, parathyroid, dan otak. Alumunium telah
menunjukkan neurotoksik (merusak syaraf) pada kelinci dan kucing dan pada
konsentrasi yang tinggi terdekteksi dalam jaringan otak pasien dengan sakit
Alzheimer (senile damatian). Beberapa laporan telah menyarankan bahwa alumunium
yang tinggi akan berbahaya bagi beberapa pasien sakit tulang atau perusakan
ginjal.
ü A.D.I.
: tidak dialokasikan.
ü Tipe
produk : garam, nonkreamer kering, dan permen karet.
Magnesium
stearat
ü Sumber
: dibuat secara sintetik dari asam stearat komersial.
ü Fungsi
: antikempal, emulsifier, release agent.
ü Efek
: tidak ada efek merugikan yang diketahui dari konsumsi adiktif ini
tetapi menghisap secara tidak sengaja serbuknya dapat berbahaya.
ü A.D.I.
: tidak terbatas.
ü Tipe
produk : gula-gula yang dibuat dengan kompresi langsung.
I.
Dampak
Antikempal
dapat dimetabolisme dalam tubuh atau tidak menunjukkan akibat keracunan pada
tingkat penggunaan yang tepat, akan tetapi adanya ferrosianida dalam golongan
antikempal dapat membahayakan jika dikonsumsi.
Beberapa
efek anti kempal terhadap kesehatan adalah sebagai berikut :
1.
Aluminium natrium silikat
Beberapa laporan telah menyarankan bahwa aluminium yang
tinggi akan berbahaya bagi beberapa pasien sakit tulang atau perusakan ginjal.
2.
Kalium ferrosianida
Ferrosianida mampu
menkonversi haemoglobin dalam sel darah merah dari ferro menjadi ferri.
Dalm keadaan feri, haemoglobin tidak mampu mentranspor oksigen.
PEMANIS
1.
Pengertian
Pemanis
buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kima yang dapat menyebabkan
rasa manis,sedangkan kalori yang di hasilakan jauh lebih rendah ,pemanis buatan tidak atau hampir
tidak mempunyai nilai gizi dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan
pangan, industri serta minuman dan kesehatan
2.
Fungsi
- Sebagai pengganti gula sukrosa atau fruktosa
(pemanis buatan).
- mengembangkan jenis makanan dan minuman dengan
jumlah kalori terkontrol.
- mengontrol program pemeliharan dan penurunan
berat badan.
- mengurangi kerusakan gigi.
- untuk menderita diabetes atau gula tinggi sebagai
bahan sibrtiusi gula reduksi
- Penyalut
obat
- Memangkas
biaya produksi di industi-industri besar
3.
Dampak
- Dapat menyebabkan kanker
- Dapat menyebabkan Gejala sakit
kepala
- Menyebabkan gejala penyakit autoimun
- Menyebabkan penumpukan formaldehid
yang dapat merusak syaraf otak
- Menyebabkan penurunan fungsi otak
4.
Macam
Siklamat
Sakarin
Aspartam
Xylitol
Sorbitol
Acesulfam
K
Erithol
Laktisol
Maltitol
manitol
5. Dosis
Aspartam :50
mg/kg berat badan ( ADI)
Sorbitol :120-300
mg/kg berat badan max
Sakarin : 5
mg/kg berat badan (ADI)
Siklamat :0-11
mg/kg berat badan(ADI)
acesulfamat K : 15
mg/kg berat badan(ADI)
Neotame :
0-2 mg/kg berat badan(ADI)
Sukralose :
0-15 mg/kg berat badan (ADI)
PENGATUR KEASAMAN
1.
Pengertian
Pengatur keasaman adalah bahan tambahan makanan yang
dapat mengasamkan menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman
2.
Jenis
• Pengasaman
a) Asam
asetat
b) Asam
suksinat
c) Asam
sitrat
d) Asam
pirofosfat dll.
• Basa/
penetral
a) Natrium
bikarbonat
b) Amonium
bikarbonat
c) Natrium
hidroksida
d) Amonium
hidroksida
• Penetral
a) Asam-asam
lemak jenuh
b) Asam-asam
lemak tak jenuh
3.
Dosis
• Amonium
hidroksida untuk produk coklat 50 g/kg
• Amonium
bikarbonat untuk produk coklat 50g/kg
• Asam
sitrat 5gr – 40 gr
• Sodium
bikarbonat 2g/kg
• Asam
asetat secukupnya
4.
Dampak
• Akan
menimbulkan penyakit dalam jangka waktu lama seperti kanker
• Gangguan
fungsi ginjal dan hati
• Menurunkan
fungsi otak yang berakibatkan menurunya daya ingt seseorang
1.
Pengertian
Pewarna
sintetis diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang mengandalkan
bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui
ekstraksi secara kimiawi.
Proses pembuatan zat
pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam
nitrat.
2.
Fungsi
• Menambah daya tarik dan penerimaan
suatu bahan makanan.
• Memperoleh keseragaman warna produk.
• Menutupi kerusakan bahan akibat
pengolahan ataupun penyimpanan.
• mengimbangi pemudaran warna karena
paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban.
• memperbaiki variasi warna.
• menguatkan warna yang terjadi secara
alami.
3. Contoh
·
Tartrazine
·
Sunset
Yellow
·
Ponceau
4R
·
Allura
Red
·
Quinoline
Yellow
·
Malachite
Green
·
Brilliant
Blue
·
Erytrosine
·
Fast
Green
·
Amaranth
·
Indigo
Carmine
3.
Dampak
• Menyebabkan gangguan kesehatan
terutama pada fungsi hati dalam tubuh.
• gejala ruam atau gatal-gatal.
• menimbulkan efek samping langsung
seperti :
o
urtikaria
(ruam kulit)
o
rinitis
(hidung meler)
o
asma
o
purpura
(kulit lebam)
o anafilaksis sistemik
o
alergi
o hiperaktivitas
o
sakit perut
o
mual
dan muntah.
Tithuan Rice & Cerakote Titanium Spades
BalasHapusTithuan Rice titanium rimless glasses & Cerakote Titanium Spades, Tithuan Rice & Cerakote Titanium titanium blue Spades is columbia titanium boots a ceramic ceramic piece that can ford edge titanium 2019 be titanium stud earrings used for a lot of work.